Senin, 08 Februari 2010

Fikri - Bilqis ???


Banyumas - Kisah serupa Bilqis, bocah penderita kelainan empedu, juga dialami Abdulah Ichsanul Fikri (19 bulan) . Bedanya, Fikri belum mendapat perhatian dari siapa pun. Bocah tersebut kini menjalani perawatan seadanya di rumah.

Fikri juga mengalami ciri-ciri fisik seperti Bilqis. Mata dan kulitnya tampak menguning, sementara perutnya tampak buncit. Derita ini dialami Fikri sejak dia berusia sekitar 2 bulan. Namun karena keterbatasan dana, bocah malang itu hanya mendapatkan pengobatan alternatif.

Menginjak usia 7 bulan, kondisi Fikri memburuk. Perutnya kian membesar dan buah zakarnya bengkak. Kondisi ini membuat Fikri terus rewel. Setiap saat bocah tersebut hanya bisa menangis dan menangis.

Kesehatan anak pasangan Abdul Salam (33) dan Ani Purwaningsih ini kian merosot saat berusia 1 tahun. Tak tahan melihat derita anaknya, Abdul dan Ani, kemudian membawanya ke rumah sakit. Namun karena kondisinya sudah parah, Fikri dirujuk ke RSCM Jakarta untuk menjalani pemeriksaan ct scan, rontgen dan sebagainya.

Keputusan tersebut membuat Abdul dan Ani bingung. Penghasilan Abdul sebagai pegawai toko bunga di Jakarta Barat tak cukup untuk membiayai pengobatan Fikri. Akhirnya bocah tersebut dibawa pulang kampung.

Fikri dan Ani kini tinggal di Desa Banteran, Sumbang, Banyumas, Jawa Tegah. Di Desa itu mereka tinggal di rumah menetap di rumah orang tua Ani. Dan sudah 4 bulan ini Fikri tidak mendapatkan pengobatan apa pun.

"Kami sudah tidak ada biaya lagi," ujar Ani saat ditemui di rumahnya, Senin (8/2/2010).

Terkait hal itu, sambung Ani, dia akan membawa Fikri ke Lembaga Kesehatan Cuma-cuma (LKC) di Jakarta. Malam ini mereka akan berangkat ke Jakarta.

"Mudah-mudahan, lewat lembaga itu ada bantuan untuk Fikri," ungkap Ani penuh harap.

Sebelumnya seorang bocah bernama Bilqis juga menderita kelainan empedu (Atresia Bilier). Saluran empedu Bilqis tidak berbentuk atau tidak berkembang secara normal dan harus menjalani operasi transplantasi hati yang menelan biaya hingga Rp 1 miliar.

Di tengah rasa pasrah orang tuanya, muncul gerakan sosial untuk membantu bocah malang tersebut yang disebut 'koin cinta untuk Bilqis'. Hari demi hari, sumbangan untuk Bilqis terus mengalir hingga tembus Rp 1,3 miliar.

Atas bantuan itu, Bilqis saat ini siap menjani operasi di RS Karyadi, Semarang, Jawa Tengah. Mungkinkan keajaiban itu terjadi pada Fikri?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar